LAPORAN MAGANG
PEMBUATAN MODUL E-LEARNING
MAHASISWA, DOSEN DAN ADMINISTRATOR
DENGAN SOFTWARE MOODLE
AKADEMI TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA
PURWOKERTO
DISUSUN OLEH :
PRAMESTI LISTYAN SARI
48910063
PROGRAM DIPLOMA EMPAT TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2011
LAPORAN MAGANG
PEMBUATAN MODUL E-LEARNING
MAHASISWA, DOSEN DAN ADMINISTRATOR
DENGAN SOFTWARE MOODLE
AKADEMI TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA
PURWOKERTO
Diajukan Untuk Memenuhi Kelengkapan SKS
Program Diploma Empat Teknik Komputer Jaringan
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung
Disusun Oleh :
PRAMESTI LISTYAN SARI
06/200732/NT/11859
PROGRAM DIPLOMA EMPAT TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2011
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
PEMBUATAN MODUL E-LEARNING
MAHASISWA, DOSEN DAN ADMINISTRATOR
DENGAN SOFTWARE MOODLE
AKADEMI TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA
PURWOKERTO
Diajukan oleh :
PRAMESTI LISTYAN SARI
48910063
Telah diperiksa dan disetujui :
Purwokerto, Juni 2011
Mengetahui :
Direktur AKATEL Pembimbing Lapangan (Wakil Direktur I)
Abdurachman, S.T., dipl.ICOM. Wahyu Pamungkas, S.T., M.T.
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul pembelajaran e-learning selama pelaksanaan kerja praktek ini dengan baik tanpa adanya halangan yang berarti. Magang yang berjudul “Pembuatan Modul E-Learning Mahasiswa, Dosen, dan Administrator Dengan Software Moodle ” disusun berdasarkan kerja praktek yang dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 7 Februari 2011 sampai dengan 30 Juni 2011 di Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra Telekomunikasi Purwokerto.
Adapun fungsi dari penyusunan modul selama kerja praktek adalah untuk memenuhi kewajiban saya untuk membantu pihak akademik untuk melaksanakan pembelajaran on-line menggunakan internet yang diwujudkan melalui software moodle.
Selama pelaksanaan kerja praktek hingga terwujudnya laporan ini, ada begitu banyak pihak yang telah memberikan bantuan, kritik, masukan, saran, semangat serta dorongan moral pada penulis. Untuk itu disini penulis memberikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka semua, terutama kepada:
- Kedua orang tua, Ibu dan Bapak yang kucintai & keluarga yang Saya sayangi yang selalu memberikan doa, bantuan, dan semangat.
- Bapak Wahyu Pamungkas, S.T., M.T. selaku Pembimbing Lapangan yang merupakan Wakil Direktur I di Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto, yang telah mengijinkan saya untuk melaksanakan kerja praktek ini serta memberikan bimbingan dan nasehat dalam penyelesaian modul ini.
- Bapak Ismanto selaku bagian akademik yang telah banyak membantu kelancaran terselenggaranya sosialisasi e-learning di lingkungan mahasiswa dan dosen.
- Bapak Asep Mulyawan, A.md selaku pembimbing administrator di Akatel yang telah memberikan kesempatan terhadap saya untuk bekerja sama dalam mengaplikasikan e-learning.
Penulis menyadari modul ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis dengan tangan terbuka akan menerima semua masukan dan kritikan dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap modul ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkannya.
Purwokerto, Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI | |
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. | i |
HALAMAN PRASYARAT………………………………………………….. | ii |
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... | iii |
KATA PENGANTAR………………………………………………………... | iv |
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. | vi |
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… | 1 |
A. Latar Belakang……………………………………..……… | 1 |
B. Maksud dan Tujuan………………………………………... | 2 |
C. Tempat dan Pelaksanaan…………………………………... | 3 |
D. Strategi Pelaksanaan Magang…………...…………………. | 4 |
E. Jadwal Pelaksanaan………...………………………………. | 4 |
BAB II ISI…………………………………….………………………… | 5 |
A. Sejarah Singkat……………………………………..……… | 5 |
B. Karakteristik……...………………………………………... | 6 |
C. Manfaat E-Learning………………………………………... | 7 |
D. Pencapaian Kompetensi………………...…………………. | 13 |
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN………………………………… | 14 |
5.1. Kesimpulan………………………………………………… | 14 |
5.2. Saran……………………………………………………….. | 14 |
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... | 16 |
LAMPIRAN…………………………………………………………………. | 17 |
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Perguruan tinggi sebagai wahana pendidikan dan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan mampu mencetak tenaga ahli yang tidak hanya mahir dalam pengetahuan akademis dan teoritis saja, tetapi diharapkan juga dapat mengaplikasikan pengetahuan akademisnya di dunia pendidikan.
Namun karena terbatasnya alokasi dana untuk pendidikan, sering kita dapati perguruan tinggi hanya dapat memberikan bekal bagi mahasiswa pengetahuan teoritis dan aplikasi dasar, sedangkan untuk aplikasi yang maju tidak dapat diberikan di bangku perkuliahan. Oleh karena itu maka dirasa perlu untuk menjalin kerja sama yang erat antara perguruan tinggi dengan dunia pendidikan melalui beberapa program yang salah satu diantaranya adalah kerja praktek.
Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia tidak lepas dari usaha pengembangan pendidikan bagi mahasiswanya melalui observasi, kuliah kerja lapangan dan kerja praktek, serta proyek-proyek lainnya. Dari program-program tersebut kerja praktek merupakan mata kuliah yang paling berperan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya.
Mahasiswa Diploma Empat Teknik Komputer Jaringan ITB telah mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar ilmu M-Jeni, Moodle, dan Multicast. Dengan mengikuti kerja praktek ini mahasiswa diharapkan mendapatkan gambaran yang nyata dan jelas mengenai perkembangan terkini dari dunia pendidikan di suatu sekolah yang terkait dengan bidang teknologi.
Dalam hal ini Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto merupakan institusi pendidikan di Indonesia yang berkembang dengan pesat dan didukung oleh teknologi dan manajemen yang baik. Oleh karena itu kami memilih Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto sebagai tempat untuk melaksanakan kerja praktek guna mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah serta untuk menambah pengalaman secara langsung dalam dunia pendidikan sebagai sarana peningkatan kemampuan mahasiswa sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya.
- Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan magang adalah
1. Menerapkan ilmu yang telah disampaikan di bangku perkuliahan ke dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Mengembangkan ilmu yang diberikan saat kuliah baik kuliah Seamolec yaitu materi mJeni, Moodle dan Multicast.
3. Diharapkan dengan kegiatan magang ini, ilmu yang dipunyai dapat bermanfaat untuk pihak akademi maupun mahasiswa yang bersangkutan.
- Pelaksanaan Magang
Mahasiswa melakukan magang pada :
Tempat : Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto
Waktu : 1 Februari 2011 – 25 Juni 2011
Lama magang : 5 bulan
- Strategi Pelaksanaan Magang
Dalam pelaksanaan magang, mahasiswa menggunakan beberapa metode, yakni
1. Metode survey yakni dengan mencari informasi dan mengetahui tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan tool atau aplikasi yang akan digunakan saat pelaksanaan magang.
2. Merancang skema untuk rencana pelaksanaan magang.
3. Mengaplikasikan ilmu yang dikuasai di bangku kuliah dengan membangun sistem e-learning, memanage, dan membuat modul.
4. Melakukan sosialisasi penggunaan e-learning di pihak akademi.
- Jadwal Pelaksanaan Magang
Berikut jadwal magang yang direncanakan untuk dilaksanakan pada kurun waktu yang telah ditentukan.
BAB II
ISI
- Sejarah Singkat
Pembelajaran elektronik atau e-Learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.
Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-Learning), yaitu:
a) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (“jaringan” dalam uraian ini dibatasi pada penggunaan internet. Jaringan dapat saja mencakup LAN atau WAN). (Website eLearners.com).
b) Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM, atau bahan cetak.
c) Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya
a) Lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-Learning.
b) Sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet.
c) Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar.
d) Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar.
e) Mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Dengan demikian, secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa pembelajaran elektronik (e-Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001). Dalam uraian lebih lanjut, istilah “e-Learning”, “online learning” atau “pembelajaran elektronik” akan digunakan secara bergantian namun tetap dengan pengertian yang sama seperti yang telah dikemukakan.
- Karakteristik
Moodle (modular object oriented dynamic learning environment) adalah salah satu e-learning platform atau Course Management Sistem (CMS) yang dapat digunakan secara gratis dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan karena source code nya tersedia (open source). Selain gratis dan dapat dimodifikasi, Moodle mudah dipelajari dan mudah digunakan. Jika Anda telah terbiasa menggunakan internet seperti browsing dan email, maka Anda dapat menguasai Moodle dengan cepat dan mudah. Moodle telah teruji di berbagai instutisi di banyak negara. Moodle digunakan di 13.532 situs pada 150 negara dan telah diterjemahkan ke dalam 70 bahasa.
- Manfaat E-Learning
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002).
Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru:
(1) Dari Sudut Peserta Didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang
1 Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya.
2 Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang computer.
3 Merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri.
4 Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.
(2) Dari Sudut Guru/Dosen
Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat yang diperoleh guru/dosen/instruktur antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur dapat
1 Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang sedang berlangsung.
2 Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak.
3 Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru/dosen/instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang.
4 Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu.
5 Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
1 Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).
2 Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada guru/dosen/instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik” (Anggoro, 2001).
3 Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
4 Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian guru/dosen/ instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri.
Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh guru/dosen/instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari guru/dosen/ instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.
- Pencapaian Kompetensi
Selama magang, pelatihan penggunaan e-learning untuk mahasiswa dilakukan selama 3 hari. Mulai hari Senin, 6 Juni 2011 sampai hari Rabu, 8 Juni 2011 jam 08.00-12.00. Sedangkan pelatihan penggunaan e-learning untuk dosen dilakukan pada hari Kamis, 16 Juni 2011 jam 13.00-16.00. Antusias mahasiswa dalam menghadiri pelatihan e-learning sangat besar dibuktikan dengan 3 angkatan dari angkatan 2008-2010 yang hadir selama 3 hari berturut-turut tidak pernah sepi. Untuk daftar hadir peserta pelatihan terlampir. E-Learning digunakan di Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto untuk pelaksanaan semester pendek yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang. Untuk pembuatan course diserahkan oleh administrator, sedangkan untuk mengisi materi perkuliahan diserahkan kepada dosen yang mengampu masing-masing mata kuliah. Dalam pengisian materi perkuliahan tidak membutuhkan mapping karena tiap-tiap dosen sudah mempunyai silabus materi yang akan diajarkan. Pada saat pelatihan, kami menggunakan contoh course yang sederhana untuk mencoba penggunaan fitur yang ada di moodle. Hasil back-up course yang digunakan saat pelatihan terlampir di CD laporan. Hasil dari pembuatan modul untuk dosen, mahasiswa dan administrator terlampir. Untuk masalah yang dihadapi saat pelatihan adalah
1 Keseluruhan siswa belum mempunyai user name dan password, sehingga pelatihan e-learning untuk mahasiswa tidak bisa berjalan sempurna.
2 Beberapa mahasiswa yang sudah mempunyai account, mengalami lupa user name dan password bahkan ada yang lupa e-mail yang digunakan saat pendaftaran. Hal ini disebabkan karena e-learning di Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra baru pertama kali digunakan.
3 Banyak mahasiswa yang belum terbiasa dengan sistem pembelajaran menggunakan e-learning.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan magang mulai tanggal 1 Februari 2011 - 25 Juni 2011 dapat disimpulkan bahwa
1 Pembelajaran Semester Pendek di Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra akan menggunakan sistem E-Learning dengan software moodle.
2 Mahasiswa dan Dosen mulai mengenal E-Learning, dan diharapkan dalam pelaksanaan ke depanya dapat berjalan dengan lancar.
3 Mahasiswa, dosen dan administrator dapat menggunakan modul e-learning yang telah dibuat sebelumnya agar pelaksanaan pembelajaran menggunakan sistem e-learning ini dapat berjalan dengan lancar.
B Saran
1 Dalam menghadapi era globalisasi, kemunculan sekolah khususnya di tingkat perguruan tinggi semakin membludak, diharapkan Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra terus-menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar nama Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto tetap ada di hati masyarakat.
2 Diharapkan dengan penggunaan E-Learning dalam sistem pembelajaran dapat menambah point plus untuk Akademi Telekomunikasi Sandhy Putra di hadapan masyarakat khususnya bagi para calon mahasiswa yang akan menempuh perkuliahan.
3 Untuk pelaksanaan perkuliahan menggunakan sistem E-Learning agar dapat lebih ditingkatkan lagi, karena pada jaman sekarang ini banyak calon mahasiswa yang sudah bekerja tidak mempunyai waktu untuk hadir mengikuti perkuliahan. Sehingga sistem pembelajaran ini sangat efektif dan efisien bagi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
3 Pramesti, 2009, Laporan Kerja Praktek “Mempelajari Aplikasi PLC GE Fanuc pada Mesin Final Test Proses Produksi Lampu TL 18 Watt”, Diploma Teknik Elektro UGM, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar